Berbalut baju dan celana biru-biru, drumband MI Ma’arif Klesman cukup jadi pusat perhatian. Puluhan orang, anak-anak hingga dewasa mengepung. Melihat dari dekat. Agaknya, mereka penasaran dengan drumband bocah ini.
Dua orang mayoret sudah bersiap. Della dan Bella memberi aba-aba. Meminta pasukan mengambil posisi. Mayoret memompa semangat pasukan. Memulai,“ Tu.. wa… ga.. pat “.
Trio ditangan Ardiyan berbunyi mengawali. Alat-alat drumband yang lain bersaut, susul menyusuli. Simphoni mulai terangkai. Lagu-lagu daerah dan nasional terdengar. Cukup kompak dan apik.
Namun mendadak, ditengah suara drumband, hal mengejutkan terjadi. Seorang mengabarkan jika ada pemain rudat kesurupan begitu mendengar suara drumband. Mendengar ini, pasukan drumband kocar-kacir. Panik berlarian. Takut jika pemain yang kesurupan mendatangi mereka.
Keadaan senyap sesaat. Drumband berhenti dimainkan. Panitia meminta permainan sejenak dihentikan, menunggu si pemain rudat kembali mendapatkan sadar. Sekira beberapa menit berjalan. Drumband MI Ma’arif Klesman dipersilakan tampil lagi.
Suara drumband kembali beriring. Lagu kembali mengalir dari tiga belira yang dimainkan Lulu, Ina dan Diana. Tiap bagian dari pasukan drumband berusaha memberi penampilan terbaik. Hingga lagu keempat, semua berjalan sesuai harapan.
Tiba di lagu terakhir. Lagu sayonara mendekati akhirnya. Suasana kembali riuh. Si pemain rudat yang kesurupan tiba-tiba masuk ke lokasi, mendekati pasukan drumband. Dan lagi, anak-anak berlarian. Beberapa kali, si pemain rudat kesurupan ditangkap pemain rudat lain, kala hendak mendekat ke anak-anak.
Pemain rudat kesurupan berpolah. Ia melakukan gerakan bermacam. Mulai dari, seolah menjadi kiper sepakbola. Melompat kesana-kemari. Hingga bak Cris John, menjadi seorang petinju. Sabet pukulan kanan-kiri. Kontan, aksi pemain rudat ini mengundang senyum dan tawa hadirin.
Beberapa pemain rudat yang tak kesurupan lalu meminta drumband dibunyikan lagi. Katanya, ini permintaan dari pemain rudat kesurupan. Ia ingin mendengar tabuhan drumband. Benar saja, saat drumband berbunyi, pemian rudat kesurupan menari. Penonton kembali bersorak girang.
#####
Drumband MI Ma’arif Klesman dan rudat Ahad pagi itu (13/12/2015) jadi tontonan menarik bagi banyak masyarakat Kebrengan, Mojotengah. Keduanya sengaja dihadirkan untuk menambah semarak haflah khotmil qur’an (HKQ) TPQ Al Mannan Kebrengan. Selain drumband dan rudat, turut memeriahkan HKQ, grup rebana dari MI Ma’arif Wonokromo.
Perayaan HKQ berlangsung sehari, dibuka dengan karnaval pagi mengelilingi desa Kebrengan. Sebagai puncaknya, pengajian akbar pada malam hari . Kiai Abdullah Ma’shum hadir sebagai pembicara pada pamungkas acara.
Hadirnya drumband MI Ma’arif Klesman di perayaan HKQ, jadi kali kesekian bagi grup ini diundang untuk memeriahkan acara. Sebelumnya, drumband kebanggan MI Ma’arif Klesman juga memeriahkan hari kartini di alun-alun kota Wonosobo, haflah Pondok Pesantren Al Ghofur Klesman, juga Porsema Kecamatan Mojotengah di desa Manggisan. (red/In’am Al-Fajar)
Dua orang mayoret sudah bersiap. Della dan Bella memberi aba-aba. Meminta pasukan mengambil posisi. Mayoret memompa semangat pasukan. Memulai,“ Tu.. wa… ga.. pat “.
Trio ditangan Ardiyan berbunyi mengawali. Alat-alat drumband yang lain bersaut, susul menyusuli. Simphoni mulai terangkai. Lagu-lagu daerah dan nasional terdengar. Cukup kompak dan apik.
Namun mendadak, ditengah suara drumband, hal mengejutkan terjadi. Seorang mengabarkan jika ada pemain rudat kesurupan begitu mendengar suara drumband. Mendengar ini, pasukan drumband kocar-kacir. Panik berlarian. Takut jika pemain yang kesurupan mendatangi mereka.
Keadaan senyap sesaat. Drumband berhenti dimainkan. Panitia meminta permainan sejenak dihentikan, menunggu si pemain rudat kembali mendapatkan sadar. Sekira beberapa menit berjalan. Drumband MI Ma’arif Klesman dipersilakan tampil lagi.
Suara drumband kembali beriring. Lagu kembali mengalir dari tiga belira yang dimainkan Lulu, Ina dan Diana. Tiap bagian dari pasukan drumband berusaha memberi penampilan terbaik. Hingga lagu keempat, semua berjalan sesuai harapan.
Tiba di lagu terakhir. Lagu sayonara mendekati akhirnya. Suasana kembali riuh. Si pemain rudat yang kesurupan tiba-tiba masuk ke lokasi, mendekati pasukan drumband. Dan lagi, anak-anak berlarian. Beberapa kali, si pemain rudat kesurupan ditangkap pemain rudat lain, kala hendak mendekat ke anak-anak.
Pemain rudat kesurupan berpolah. Ia melakukan gerakan bermacam. Mulai dari, seolah menjadi kiper sepakbola. Melompat kesana-kemari. Hingga bak Cris John, menjadi seorang petinju. Sabet pukulan kanan-kiri. Kontan, aksi pemain rudat ini mengundang senyum dan tawa hadirin.
Beberapa pemain rudat yang tak kesurupan lalu meminta drumband dibunyikan lagi. Katanya, ini permintaan dari pemain rudat kesurupan. Ia ingin mendengar tabuhan drumband. Benar saja, saat drumband berbunyi, pemian rudat kesurupan menari. Penonton kembali bersorak girang.
#####
Drumband MI Ma’arif Klesman dan rudat Ahad pagi itu (13/12/2015) jadi tontonan menarik bagi banyak masyarakat Kebrengan, Mojotengah. Keduanya sengaja dihadirkan untuk menambah semarak haflah khotmil qur’an (HKQ) TPQ Al Mannan Kebrengan. Selain drumband dan rudat, turut memeriahkan HKQ, grup rebana dari MI Ma’arif Wonokromo.
Perayaan HKQ berlangsung sehari, dibuka dengan karnaval pagi mengelilingi desa Kebrengan. Sebagai puncaknya, pengajian akbar pada malam hari . Kiai Abdullah Ma’shum hadir sebagai pembicara pada pamungkas acara.
Hadirnya drumband MI Ma’arif Klesman di perayaan HKQ, jadi kali kesekian bagi grup ini diundang untuk memeriahkan acara. Sebelumnya, drumband kebanggan MI Ma’arif Klesman juga memeriahkan hari kartini di alun-alun kota Wonosobo, haflah Pondok Pesantren Al Ghofur Klesman, juga Porsema Kecamatan Mojotengah di desa Manggisan. (red/In’am Al-Fajar)
Komentar
Posting Komentar