PUKUL 08.30 WIB, kereta Pramek yang kami tumpangi mulai melaju. Perlahan tapi pasti, menjauhi stasiun Kutoarjo di Purworejo. Mendekati stasiun tujuan, Lempuyangan, Jogjakarta. Meski begitu, rombongan MI Ma’arif NU Klesman bukan hendak turun di Lempuyangan. Melainkan satu stasiun sebelumnya, stasiun Tugu, Jogjakarta.
Lebih dari 150 orang ambil bagian di kegiatan study tour dan wisata religi MI Ma’arif Klesman tahun 2017. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 6, 5, sedikit siswa kelas 4. Didampingi seluruh guru Madrasah. Rangkaian rute perjalanan diawali dengan naik kereta. Maka jadilah Rabu pagi itu (8/11/2017), 3 bus MI Ma’arif Klesman menurunkan penumpangnya di stasiun di Kutoarjo Purworejo.
Tiba di stasiun, sebagian guru terlihat menjatah tiket kereta peserta study tour dan wisata religi. Tiket sudah dipesan dua pekan sebelumnya. Meningkatnya minat naik kereta wisata membuat tiket kudu dipesan jauh-jauh hari.
Bagi warga Wonosobo, utamanya anak-anak, naik kereta tentu menjadi pengalaman baru yang mengesankan. Karena sejak lama, moda transportasi berbasis rel itu tak ditemukan di Wonosobo.
Turun di Tugu, rombongan melangkah kaki ke Taman Pintar. Lokasi Taman Pintar tak jauh dari Jalan Malioboro. Berdampingan dengan pasar buku ‘Soppeng’.
Sesuai namanya, Taman Pintar menjadi tempat belajar berbagai hal. Ada banyak media percobaan sains disana. Aneka spot dengan beragam tema, sosial, sejarah, seni budaya, olahraga hingga kekinian. Anak-anak tertentang menjelajah tiap bagian taman pintar.
Menyambut tengah hari, anak-anak mengkhiri petualangan di Taman Pintar. Tempat wisata berikutnya menanti, Jogja Bay. Tempat bermain air yang konon terbesar di Jogjakarta. Jogja Bay terletak disebelah stadion kebanggaan warga Sleman, Maguwoharjo.
Bus kembali mengaspal, mengantar rombongan.
Di Jogja Bay, anak-anak asyik bermain air. Menjajal aneka wahana yang ada : bak tumpah, kolam renang, sungai buatan, hingga perosotan. Menjelang pukul 5 sore, rombongan beranjak dari Jogja Bay. Sebelum itu, dilakukan shalat jamak takhir, dhuhur dan ashar.
Dari Jogja Bay, bus kembali melanjutkan perjalanan. Tempat yang disasar adalah Taman Pelangi. Tempat ini, sering juga disebut Taman Lampion. Taman ‘seribu’ lampion ini berdiam di komplek Monumen Jogja Kembali ‘Monjali’. Buka dari pukul 5 sore hingga sekira pukul 10 malam.
Di Taman Pelangi, mata anak-anak berbinar menyaksikan lampion dalam bermacam bentuk dan warna. Anak-anak juga tertantang menguji keberanian dengan bermain mobil bom bom car, hingga singgah ke puri hantu.
Pada akhirnya rombongan study tour benar-benar meninggalkan Jogjakarta, usai mampir sekadar mencari oleh-oleh di Malioboro. Dari Jogjakarta, perjalanan dilanjutkan dengan ziarah ulama di Payaman Magelang. Di Masjid Payaman, rombongan juga menunaikan shalat Isya dan Maghrib dengan jamak takhir.
Study Tour dan Wisata religi 2017 memang telah usai. Namun tentang itu, cerita mereka masih terdengar sampai kini. Di mata anak-anak, perjalanan setengah hari itu cukup mengesankan. (In'am Al Fajar)
Lebih dari 150 orang ambil bagian di kegiatan study tour dan wisata religi MI Ma’arif Klesman tahun 2017. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 6, 5, sedikit siswa kelas 4. Didampingi seluruh guru Madrasah. Rangkaian rute perjalanan diawali dengan naik kereta. Maka jadilah Rabu pagi itu (8/11/2017), 3 bus MI Ma’arif Klesman menurunkan penumpangnya di stasiun di Kutoarjo Purworejo.
Tiba di stasiun, sebagian guru terlihat menjatah tiket kereta peserta study tour dan wisata religi. Tiket sudah dipesan dua pekan sebelumnya. Meningkatnya minat naik kereta wisata membuat tiket kudu dipesan jauh-jauh hari.
Bagi warga Wonosobo, utamanya anak-anak, naik kereta tentu menjadi pengalaman baru yang mengesankan. Karena sejak lama, moda transportasi berbasis rel itu tak ditemukan di Wonosobo.
Turun di Tugu, rombongan melangkah kaki ke Taman Pintar. Lokasi Taman Pintar tak jauh dari Jalan Malioboro. Berdampingan dengan pasar buku ‘Soppeng’.
Sesuai namanya, Taman Pintar menjadi tempat belajar berbagai hal. Ada banyak media percobaan sains disana. Aneka spot dengan beragam tema, sosial, sejarah, seni budaya, olahraga hingga kekinian. Anak-anak tertentang menjelajah tiap bagian taman pintar.
Menyambut tengah hari, anak-anak mengkhiri petualangan di Taman Pintar. Tempat wisata berikutnya menanti, Jogja Bay. Tempat bermain air yang konon terbesar di Jogjakarta. Jogja Bay terletak disebelah stadion kebanggaan warga Sleman, Maguwoharjo.
Bus kembali mengaspal, mengantar rombongan.
Di Jogja Bay, anak-anak asyik bermain air. Menjajal aneka wahana yang ada : bak tumpah, kolam renang, sungai buatan, hingga perosotan. Menjelang pukul 5 sore, rombongan beranjak dari Jogja Bay. Sebelum itu, dilakukan shalat jamak takhir, dhuhur dan ashar.
Dari Jogja Bay, bus kembali melanjutkan perjalanan. Tempat yang disasar adalah Taman Pelangi. Tempat ini, sering juga disebut Taman Lampion. Taman ‘seribu’ lampion ini berdiam di komplek Monumen Jogja Kembali ‘Monjali’. Buka dari pukul 5 sore hingga sekira pukul 10 malam.
Di Taman Pelangi, mata anak-anak berbinar menyaksikan lampion dalam bermacam bentuk dan warna. Anak-anak juga tertantang menguji keberanian dengan bermain mobil bom bom car, hingga singgah ke puri hantu.
Pada akhirnya rombongan study tour benar-benar meninggalkan Jogjakarta, usai mampir sekadar mencari oleh-oleh di Malioboro. Dari Jogjakarta, perjalanan dilanjutkan dengan ziarah ulama di Payaman Magelang. Di Masjid Payaman, rombongan juga menunaikan shalat Isya dan Maghrib dengan jamak takhir.
Study Tour dan Wisata religi 2017 memang telah usai. Namun tentang itu, cerita mereka masih terdengar sampai kini. Di mata anak-anak, perjalanan setengah hari itu cukup mengesankan. (In'am Al Fajar)
Komentar
Posting Komentar