Cerianya Studi Visit Kelas Akhir Ke Jogjakarta

Keceriaan Guru dan Siswi Kelas Enam
Stasiun Tugu. Jogja berseri Rabu pagi itu (2/12/2015). Cerah tanpa awan. Secerah wajah anak-anak rombongan studi visit MI Ma’arif Klesman. Pukul sepuluh; empat puluh siswa, tujuh belas guru tiba di Stasiun Tugu, Jogjakarta.

Rute studi visit tahun ini memang agak beda dari tahun sebelumnya. Ada kunjungan ke stasiun. Ada jadwal untuk naik kereta. Dari Wonosobo, bus mengarah ke stasiun Kutoarjo, kabupaten Purworejo. Lalu, naik kereta hingga Jogjakarta.

Ada kesan tersendiri kala naik kereta. Anak-anak nampak antusias ketika tiba di stasiun. Begitu pula kala mereka masuk gerbong. Maklum, bagi anak-anak, ini pengalaman pertama bagi mereka, melihat langsung kereta, mengendarai moda transportasi ini.

Perjalanan kereta dari Kutoarjo ke Tugu memakan waktu kurang lebih satu jam lima belas menit. Dari tiket yang ditangan, saya jadi tahu nama kereta ini, ‘Pramex’. Mirip nama obat sakit kepala. Becanda. Tiket kereta Purworejo-Jogja ini terbilang terjangkau. Hanya delapan ribu rupiah saja.

Tiba di Tugu. Bus ‘Barito’ yang kami tumpangi ternyata telah lebih dulu tiba. Rombongan studi visit segera meneruskan perjalanan. Sesuai jadwal, bus langsung mengarah ke kebun binatang legendaris Jogjakarta. Gembira Loka Zoo.

Sampai Gembira Loka. Tanpa buang waktu, rombongan masuk area kebun binatang. Tiket Gembira loka zoo pergundul dua puluh ribu rupiah. Kepala Madrasah memberi tenggat hingga pukul satu siang bergembira di Gembira Loka.

Dari kebun binatang, rute studi visit berlanjut ke beberapa tempat. Secara berurutan; Museum Dirgantara, water park Tirto Nirmolo, bandara Adi Sucipto. Hingga akhirnya Marioboro. Setelah kurang lebih dua jam wisata belanja di Marioboro, rombongan kembali ke Wonosobo. Sekira pukul dua malam, bus Barito berhenti di tempat keberangkatannya. Tak jauh dari gedung Madrasah, MI Ma’arif Klesman Mojotengah Wonosobo. (red. In'am Al Fajar)







Komentar