Akhlak Guru Dalam Mengajar (1)

Ketika guru hendak mengajar maka sebaiknya dia bersuci dari hadas dan najis, membersihkan diri, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang sesuai dengan zamannya. Guru melakukan itu dengan niat untuk memuliakan ilmu dan mengagungkan syariat Allah.


Guru hendaknya memaksudkan aktivitas mengajarnya sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, menyebarkan ilmu, menghidupkan agama Islam, menyampaikan hukum-hukum Allah Ta’ala yang mana manusia diamanahi untuk mengerjakannya dan diperintahkan untuk menjelaskannya, menambah ilmu dengan menampakkan kebenaran dan kembali kepada yang haq, dan sebagai sarana untuk berdzikir bersama kepada Allah Ta’ala, berdoa untuk keselamatan saudara sesama muslim dan mendoakan para pendahulu yang salih.
                Tatkala meninggalan rumah, hendaknya berdoa sesuai dengan doa yang telah diajarkan Nabi Shallahu ‘alaihi wasallam.
اللهم اِنِّي اَعُوْذُبِكَ اَنْ اَضِلَّ اَوْ اُضَلَّ, اَوْ اَزِلَّ اَوْ اُزَلَّ , اَوْ اَظْلِمَ اَوْ اُظْلَمَ, اَوْ اَجْهِلَ اَوْ يُجْهَلُ عَلَيَّ , عَزَّ جَارُكَ  وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ, وَ لَا اِلَهَ غَيْرُكَ
Artinya “ Ya Allah, aku berlindung kepadaMU dari berbuat sesat atau disesatkan, tergelincir atau digelincirkan, mendzalimi atau dizalimi,  melakukan kebodohon atau dibodohi orang lain. Besar perlindunganMu dan mulia sanjunganMu, Tidak ada Tuhan selainMu”
Kemudian disambung dengan bacaan :
بِسْمِ اللهِ اَمَنْتُ بِاللهِ اِعْتَصَمْتَ بِاللهِ وَتَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ, اللهم ثَبِّتْ جَنَانِي وَاَدْرِ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِيْ
Artinya : Dengan menyebut nama Allah. Aku beriman kepada Allah. Aku berpegang teguh pada Allah. Aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali izin Allah. Ya Allah teguhkan hatiku dan tampakkan kebenaran pada lidahku”.

-- terjemah kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya Hadratussyaikh KH.M. Hasyim Asy'ari

Komentar