Sunan Gunung Jati dikenal sebagai tokoh wali Songo yang menurunkan sultan-sultan Banten dan Cirebon. Strategi dakwah yang dijalankan Sunan Gunung Jati adalah memperkuat kedudukan politis sekaligus memperluas hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon, Banten dan Demak melalui perikahan. Selain itu, Sunan Gunung Jati menggalang kekuatan dengan menghimpun orang-orang yang dikenal sebagai tokoh yang memilki kesaktian dan kedigdayaan.
Beberapa nama lain dari Sunan Gunung Jati adalah : Syarif Hidayatullah, Syekh Nurullah, Muhammad Nuruddin, Sayyid Kamil, Syekh Mazkurullah, Makhdum Jati dan Maulana Isra’il. Ada dua riwayat mengenai asal-usul Sunan Gunung Jati. Pertama, Sunan Gunung Jati adalah putra sultan hud yang berkuasa di wiayah bani Israil (wilayah Mesir). Sedang riwayat kedua menyebut bahwa Sunan Gunung Jati adalah cucu raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Ibu Sunan adakag Nyai Lara Santang,. kakak kandung Walang Sungsang.
Makam Sunan Gunung Jati terletak di gunung Sembung yang masuk desa Astana, kecamatan Cirebon Utara, kabupaten Cirebon. Jawa Barat. Di komplek makam Sunan Gunung Jati, terdapat beberapa makam tokoh lain, seperti Fatahillah, Syarifah Muda’im, Nyi Gedeng Sembung dan lain sebagainya.
Diantara keberhasilan perjuangan dan dakwah Sunan Gunung Jati adalah
1. Meningkatkan status Cirebon menjadi kesultanana atau lepas dari kekuasaan Padjajaran. Sejak itu Ia dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati. Pergantian Cirebon menjadi sebuah kesultanan memerlukan perjuangan yang panjang.
2. Tersebarnya agama Islam di daerah-daerah seperti Cirebon, Majalengka, Kawali, Banten dan Sunda Kelapa (Jakarta)
3. Jatuhnya Sunda Kelapa dari penjajah Portugis ke keraaan Islam Demak pada tahun 1521.
Senarai Pustaka
1. Atlas Walisongo
2. Buku Ajar Ke-NU-an kelas VI
Komentar
Posting Komentar